Sejarah Majapahit dan Kabut Abadi di Trowulan
Inspirasi sukses, Trowulan termasuk dalam bagian dataran rendah di jawa timur dari Surabaya ke Trowulan sekitar 25kilo arah barat.
Kabut di Trowulan ini terbilang abadi betapa tidak ? Kabut tebal yang menyelimuti seluruh bagian dari Trowulan ini terjadi sejak lampau sejak masa raja-raja terdahulu hingga saat ini tahun 2015 sejak artikel ini saya tulis.
Tentang:
Sejarah Majapahit , Kerajaan Majapahit
Sendang atau kolam segaran di Trowulan
Kabut tebal , kabut abadi , kabut pekat di Trowulan
Akan kami ulas disini , baik lanjutkan membaca O:)
Bagi warga sekitar kabut yang menyelimuti Trowulan bagaikan teman dan mereka sudah terbiasa dengan kehadiran kabut abadi ini. Tetapi tidak bagi orang yang bukan asli warga Trowulan yang hendak melintasi daerah Trowulan ini pasti kaget karna jarak pandang melihat jalan raya berkisar 3 sampai 5 meter saja.
Kali ini Inspirasisukses.com akan mengupas Sejarah kabut abadi di Trowulan ini. masih adakah cerita sejarah dahulu kala ? Mengapa dan Bagaimana flleshback asal-muasal sejarah majapahit dan kabut abadi di Trowulan ini ?
Lokasi Kabut Tebal dan Sendang Segaran
Masih soal kabut tebal sobat online kala itu saya melakukan perjalanan ke Surabaya melewati Jombang setelah melewati Jombang memasuki Trowulan sekitar Pukul 22.00 WIB terlihat kabut yang menyelimuti Trowulan ini begitu tebal dan jarak pandang minim untuk melihat kedepan. Ketika kendaraan berhenti di perempatan lampu merah aku menyaksikan warga Trowulan menyikapi kabut tebal ini begitu biasa saja tidak seperti saya yang masih heran dan geleng-geleng kepala :D .
Bayangkan sobat online di dataran rendah kabut tebalnya seperti di daerah dataran tinggi pegunungan loh!!! pekat dan tebal ! Paling tebal kabut ini berada di sekitar nglinguk yang dimana daerah tersebut diyakini sebagai tempat pusatnya harta karun di Trowulan. Selain kabut tebal dengan misterinya di Trowulan terdapat sebuah sendang kuno yang bernama segaran (kolam air peninggalan kerajaan Majapahit) Tempat itu kini dijadikan sebagai ajang memancing warga sekitar :). Ini fotonya gan
Tentu dimana ada sendang disitu pasti ada jejak sejarah dan benar memang ada kerajaan kuno. Kerajaan Majapahit dan segala museumnya dan peninggalan-peninggalan reruntuhan berada di Trowulan.
Kolam kuno Segaran ini diyakini sebagai tempat rekreasi Raja , waduk air dan beberapa warga menyebutnya sebagai telaga. Kolam ini berada di desa dukuh Trowulan , Kabupaten Mojokerto , Jawa Timur. Kolam Segaran kuno ini dibangun pada abad ke 14 memiliki Luas kolam 6,5 hektar dengan Panjang 375 meter dan lebar 175 meter. Begitu luas bukan untuk ukuran kolam ? di sekeliling kolam ini terdapat susunan batu bata dengan ketebalan kurang lebih 1.60 meter dan kedalaman air sekitar 2.80 meter.
Tak jauh dari Kerajaan Majapahit terdapat makam wali allah Syekh Jumadil kubro siapakah beliau ? Beliau adalah kakek dari Raden Rohmat (Sunan Ampel) wali 9. Syekh Jumadil Kubro merupakan keturunan ke 9 dari Nabi Muhammad SAW. Beliau meneruskan syiar agama islam leluhur terdahulunya hingga anak cucunya pun juga syiar.
Mengapa Trowulan dikelilingi kabut abadi ?
Masih seputar misteri “Mengapa Trowulan di kelilingi kabut tebal ? ini menarik Ini tidak lepas dari kisah dahulu ketika kerajaan yang cukup besar itu “Majapahit” Dipimpin oleh seorang Patihnya GAJAH MADA.
Begitu besar dan kuat kerajaan yang di pimpin Gajah Mada ini hingga ketenarannya menggetarkan kerajaan lain yang ingin melawan Majapahit. Didekat sendang dahulu kala terdapat bangunan untuk perjamuan tamu. Ketika raja-raja dari kerajaan lain hendak berkunjung ke kerajaan Majapahit ini maka akan mendapati perjamuan yang mewah. Ketika hendak makan hidangan yang disediakan mereka memilih makanan seperti biasanya. Tetapi ada hal yang membuat gemetar dari kerajaan lain ini.
Setelah makan piringnya di buang di sendang itu dan piring itu terbuat dari emas murni 99%. Selain gemetar juga membawa kesan tersendiri dan pula mengukuhkan bahwa kerajaan majapahit adalah kerajaan yang besar di nusantara. Tetapi justru dengan demikian membuat bumerang bagi gajah mada pasalnya banyak kerajaan-kerajaan lain ingin menguasai dan merebutnya dengan berbagai upaya pemberontakan dan berperang di malam hari. Senopati Gajah Mada yaitu “ragha dinata” mendapatkan tugas untuk mengawal diluar tentang apa yang terjadi dan dilihatnya.
Ragha dinata sangat heran dengan pasukannya yang berjaga diluar tidak kembali ke kerajaan ketika diperintahkan untuk menghadap raja. Ragha dinata mendatangi pos prajuritnya ini dan dilihatnya sedang berperang sengit dengan kerajaan lain.
Berita peperangan di malam hari ini di sampaikan ke Gajah Mada dan pengawalanpun di perbesar dan di perketat di luar kerajaan majapahit ini. Tetapi rajapun masih kuwalahan karna pemberontak bukan hanya dari 1 kerajaan lain tetapi banyak kerajaan yang hendak menyerbu majapahit berlomba-lomba menguasai.
Gajah mada membuat langkah seribu dengan sabdo nya ;
“ Kalian tidak akan bisa menyerang Majapahit di malam hari sekalipun ribuan prajurit bergerilya, yang terjadi kabut awan tebal akan menutupi pandanganmu dan membuatmu tersesat.”
Dengan sabdo yang mengerikan itu terbukti membuat tersesat prajurit yanng bergerilya di malam hari. Sebagai ilustrasi ,
“Wah sepertinya kita tersesat kawan , kita memasuki daerah dataran tinggi ini sedangkan majapahit berada di dataran rendah.”
Dan yang terjadi bukan malah ingin memberontak dan berperang malah membuatnya tersesat tak dapat pulang. Memang pada jaman itu hanya terdapat pepohonan luas dan lebat. Anda dapat menyaksikan sendiri bagaimana kebingungannya prajurit-prajurit ini.
Gajah Mada ini sangat luarbiasa dan kita dapat melihat sabdonya hingga saat ini di era 2015 kabut tebal itu masih ada. Selain menutupi pandangan prajurit dari kerajaan lain untuk mendekati Majapahit juga menutupi pandangan orang akan harta emas yang di pendam dan di lemparkan di sendang itu.
Fakta unik , banyak orang memancing di sendang itu tak banyak orang pernah menemukan emas di dalam air itu konon itu terjadi di waktu yang tak disangka-sangka.
Dengan adanya sepenggalan Sejarah Majapahit dan Kabut Abadi di Trowulan semoga menjadikan manfaat khususnya generasi muda jika acuh tak ingin tahu menahu tentang sejarah peninggalan yang ada apa kata dunia ? :D
Kemaren Aku liwat situ taping pas sore ujan pula
ReplyDelete